Blogger Jateng

Sistem Power Steering (Hidrolik)

KLIK UNTUK FULLSCREEN ANIMASI

 

 


        Power Steering adalah sebuah sistem tambahan pada kemudi yang membantu pengemudi untuk memutar roda kemudi depan lebih ringan. Seperti kendaraan zaman dulu untuk memutarkan roda kemudi membutuhkan tenaga yang besar namun dengan adanya sistem power steering akan membantu pengemudi memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi. Sistem power steering juga membuat pengemudi dapat memiliki kendali yang lebih baik dibandingkan kendaraan yang tidak menggunakan sistem power steering.

Ada tiga sistem power steering kendaraan, sebagai berikut:

        1.    Sistem power steering hidrolik

Sistem hidrolik menggunakan cairan hidrolik (seperti minyak) untuk membantu pengemudi memutar roda kemudi. Power steering jenis hidrolik dapat biasanya pada kendaraan truk, dan mobil seri pertama.

        2.    Sistem power steering elektrik

Sistem elektrik menggunakan motor listrik untuk membantu pengemudi memutar roda kemudi. Sistem ini memanfaatkan arus listrik yang dikendalikan oleh kontroler elektronik untuk membantu memutar roda kemudi. Sistem ini lebih efisien dan mudah dalam perawatan, namun lebih mahal.

        3.    Sistem power steering hidro-elektrik

Sistem ini merupakan perpaduan dari sistem hidrolik dan elektrik menjadi satu. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan fluida sebagai minyak yang akan dipompa oleh motor listrik ke berbagai komponen mesin.

Komponen pada sistem power steering Hidrolik:

  • Reservoir Tank = berfungsi untuk menampung oli power steering.
  • High Pressure Steering Hose = berfungsi untuk mengalirkan fluida bertekanan tinggi ke rotary.
  • Pompa Power Steering = disebut juga sebagai vane pump. Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan tekanan fluida yang tinggi sehingga mempermudah kendali setir.
  • Rotary Control Value = mengatur aliran fluida yang berasal dari pompa
  • Rack Shaft = bekerja sebagai tumpuan yang menghubungkan piston dan rack gear ke power cylinder.
  • Low Pressure Steering Hose = mengalirkan fluida bertekanan rendah ke reservoir tank.
  • Power Cylinder = berfungsi untuk mengatur tekanan fluida dan menggerakan gigi.
  • Steering Gear Housing = berfungsi untuk melindungi gigi pinion dan power steering.

Komponen pada Sistem power steering Elektronik

  • Motor EPS = berfungsi untuk mengolah tenaga listrik menjadi tenaga gerak.
  • Modul EPS = komponen ini merupakan komponen utama pada EPS. Modul EPS berfungsi memerintah proses kerja pada sistem EPS.
  • Rack Steering = berfungsi untuk mengalirkan tenaga dari sistem EPS ke roda.
  • Cross Joint Steering Shaft = berfungsi untuk mengalirkan putaran motor EPS menuju rack steering.

 Cara Kerja Power Steering

 1.    Sistem power steering Hidrolik:

Power steering  hidrolik akan bekerja secara manual ketika kemudi diputar. Saat kemudi pada posisi lurus control valve berada pada posisi netral, di mana control valve membatasi fluida dan mengalirkan fluida kembali ke vane pump.

Ketika mobil hendak berbelok, power steering hidrolik akan bekerja. Control valve akan bergerak untuk menutup aliran fluida atau pelumas ketika poros kemudi bergerak. Saluran lain akan terbuka dan membuat volume aliran minyak menimbulkan tekanan.


Tekanan yang dihasilkan mampu membuat piston pada power cylinder bergerak. Pergerakan piston akan mendorong minyak kembali menuju pompa melalui control valve.

2.    Sistem power steering Elektronik

Ketika mesin dihidupkan, Electronic Control Module (ECM) mendapatkan aliran listrik dari baterai. Sistem ECM kemudian akan meneruskan suplai aliran listrik ke clutch, sehingga motor setir dengan main shaft terhubung.

Saat pengemudi membelokan setir, sensor mendeteksi besaran dari momen putar yang diterima. Sistem EPS mampu bekerja lebih efisien ketimbang power steering hidrolik.

 

Post a Comment for "Sistem Power Steering (Hidrolik)"